Tugas Pengantar Forensik Teknologi Informasi
Oleh Kelompok 5
Nama Kelompok : Citra Yul Khairunnisa (51410620)
Sahroni M. (56410330)
Satria Wijaya (56410407)
Utha Liza Hanne (58410341)
YohanaWiranita S. (58410666)
Kelas : 4IA09
Ada beberapa kelompok dari Ilmu Forensik, antara lain
:
1. Akuntansi
Forensik
Akuntasi forensik dapat diartikan
penggunaaan ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum.
Menurut D. Larry Crumbley, editor-in-chief dari
Journal of Forensic Accounting (JFA), mengatakan secara sederhana, akuntansi
forensik adalah akuntansi yang akurat (cocok) untuk tujuan hukum. Artinya,
akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama proses
pengadilan, atau dalam proses peninjauan judicial atau administratif”.
Bologna dan Liquist (1995)
mendefinisikan akuntansi forensik sebagai aplikasi kecakapan finansial dan
sebuah mentalitas penyelidikan terhadap isu-isu yang tak terpecahkan, yang
dijalankan di dalam konteks rules of evidence. Sedangkan Hopwood, Leiner, &
Young (2008) mendefinisikan Akuntansi Forensik adalah aplikasi keterampilan
investigasi dan analitik yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah
keuangan melalui cara-cara yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
pengadilan atau hukum.
·
Tujuan Akuntansi Forensik
Akuntan forensik bertugas memberikan
pendapat hukum dalam pengadilan (litigation). Disamping tugas akuntan forensik
untuk memberikan pendapat hukum dalam pengadilan (litigation) ada juga peran
akuntan forensik dalam bidang hukum diluar pengadilan (non itigation) misalnya
dalam membantu merumuskan alternatif penyelesaian perkara dalam sengketa,
perumusan perhitungan ganti rugi dan upaya menghitung dampak pemutusan /
pelanggaran kontrak.
Akuntansi forensik dibagi ke dalam
dua bagian: jasa penyelidikan (investigative services) dan jasa litigasi
(litigation services). Jenis layanan pertama mengarahkan pemeriksa penipuan
atau auditor penipuan, yang mana mereka menguasai pengetahuan tentang akuntansi
mendeteksi, mencegah, dan mengendalikan penipuan, dan misinterpretasi. Jenis
layanan kedua merepresentasikan kesaksian dari seorang pemeriksa penipuan dan
jasa-jasa akuntansi forensik yang ditawarkan untuk memecahkan isu-isu valuasi,
seperti yang dialami dalam kasus perceraian.
·
Keahlian Akuntansi Forensik
Akuntan forensik sering memanfaatkan
keahlian akuntansinya dalam litigasi. Selanjutnya, hasil penelitian tersebut
dibatasi pada pembahasan (a) penghitungan kerugian dalam kasus-kasus seperti
cidera yang diderita oleh seseorang, liabilitas produk, sengketa kontrak, dan
kekayaan intelektual dan (b) pengungkapan aset-aset yang tersembunyi dalam
kasus hukum perkawinan yang kompleks.
James (2008) sebagai dasar
penelitian dengan menggunakan 9 (sembilan) item kompentensi keahlian akuntansi
forensik yang digunakan dalam penilaian perbedaan persepsi dari pihak Akademisi
akuntansi, Praktisi akuntansi, dan pengguna jasa Akuntan forensik yaitu :
a. Keahlian
yang penting bagi seorang akuntan forensik adalah analisis deduktif: kemampuan
untuk menganalisis kejanggalan yang terjadi dalam laporan keuangan, yakni
kejadian yang tidak sesuai dengan kondisi yang wajar.
b. Keahlian
yang penting bagi seorang akuntan forensik adalah pemikiran yang kritis:
kemampuan untuk membedakan antara opini dan fakta.
c. Keahlian yang
penting bagi seorang akuntan forensik adalah pemecahan masalah yang tidak
terstruktur: kemampuan untuk melakukan pendekatan terhadap masing-masing
situasi (khususnya situasi yang tidak wajar) melalui pendekatan yang tidak
terstruktur.
d. Keahlian
yang penting bagi seorang akuntan forensik adalah fleksibilitas penyidikan:
kemampuan untuk melakukan audit di luar ketentuan/prosedur yang berlaku.
e. Keahlian
yang penting bagi seorang akuntan forensik adalah keahlian analitik: kemampuan
untuk memeriksa apa yang seharusnya ada (yang seharusnya tersedia) bukan apa
yang telah ada (yang telah tersedia).
f. Keahlian
yang penting bagi seorang akuntan forensik adalah komunikasi lisan: kemampuan
untuk berkomunikasi secara efektif secara lisan melalui kesaksian ahli dan
penjelasan umum tentang dasar-dasar opini.
g. Keahlian
yang penting bagi seorang akuntan forensik adalah komunikasi tertulis:
kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan tulisan melalui laporan,
bagan, gambar, dan jadwal tentang dasar-dasar opini.
h. Keahlian yang
penting bagi seorang akuntan forensik adalah pengetahuan tentang hukum:
kemampuan untuk memahami proses-proses hukum dasar dan isu-isu hukum termasuk
ketentuan bukti (rules of evidence).
i.
Keahlian yang penting bagi seorang akuntan forensik
adalah composure: kemampuan untuk menjaga sikap untuk tetap tenang meskipun
dalam situasi tertekan.
·
Mengapa perlu Akuntansi Forensik
Mencoba menguak adanya tindak pidana
korupsi dengan audit biasa (general audit atau opinion audit) sama halnya
mencoba mengikat kuda dengan benang jahit. BPK perlu alat yang lebih dalam dan
handal dalam membongkar indikasi adanya korupsi atau tindak penyelewengan
lainnya di dalam Pemerintahan ataupun dalam BUMN dan BUMD salah satu metodologi
audit yang handal adalah dengan metodologi yang dikenal sebagai Akuntansi forensik
ataupun Audit Forensik.
Akuntansi forensik dahulu digunakan
untuk keperluan pembagian warisan atau mengungkap motif pembunuhan. Bermula
dari penerapan akuntansi dalam persoalan hukum, maka istilah yang dipakai
adalah akuntansi (dan bukan audit) forensik. Perkembangan sampai dengan saat
ini pun kadar akuntansi masih kelihatan, misalnya dalam perhitungan ganti rugi
baik dalam pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi atau secara
sederhana akuntansi forensik menangani fraud khususnya dalam pengertian
corruption dan missappropriation of asset.
Baca selanjutnya : Forensik 2
Forensik 3
Baca selanjutnya : Forensik 2
Forensik 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar