2. IT Forensik
IT Forensik adalah cabang dari ilmu
komputer tetapi menjurus ke bagian forensik yaitu berkaitan dengan bukti hukum
yang ditemukan di komputer dan media penyimpanan digital. Komputer forensik
juga dikenal sebagai Digital Forensik yang terdiri dari aplikasi dari ilmu
pengetahuan kepada indetifikasi, koleksi, analisa, dan pengujian dari bukti
digital.
IT Forensik menggunakan sekumpulan
prosedur untuk melakukan pengujian secara menyeluruh suatu sistem komputer
dengan mempergunakan software dan tool untuk memelihara barang bukti tindakan
kriminal. IT forensik dapat menjelaskan keadaan artefak digital terkini.
Artefak Digital dapat mencakup sistem komputer, media penyimpanan (seperti hard
disk atau CD-ROM, dokumen elektronik (misalnya pesan email atau gambar JPEG)
atau bahkan paket-paket yang secara berurutan bergerak melalui jaringan. Bidang
IT Forensik juga memiliki cabang-cabang di dalamnya seperti firewall forensik,
forensik jaringan , database forensik, dan forensik perangkat mobile.
·
Tujuan IT Forensik
-
Mendapatkan fakta-fakta obyektif dari sebuah insiden /
pelanggaran keamanan sistem informasi. Fakta-fakta tersebut setelah
diverifikasi akan menjadi bukti-bukti (evidence) yang akan digunakan
dalam proses hukum.
-
Mengamankan dan menganalisa bukti digital. Dari data
yang diperoleh melalui survey oleh FBI dan The Computer Security Institute,
pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden mengakui bahwa mereka telah
menderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat kejahatan komputer.
Kejahatan Komputer dibagi menjadi dua, yaitu :
a.
Komputer fraud : kejahatan atau pelanggaran
dari segi sistem organisasi komputer.
b.
Komputer crime: kegiatan berbahaya dimana
menggunakan media komputer dalam melakukan pelanggaran hukum.
·
Keahlian IT forensik
Seorang IT Forensic harus memiliki
keahlian dibidang IT (termasuk diantaranya hacking) dan alat bentu (tools) baik
hardware maupun software. Tools-tools dalam IT Forensic meliputi Antiword,
Autopsy, Binhash, Sigtool, ChaosReader, Chkrootkit, dcfldd, ddrescue, foremost,
Gqview, Galleta, Ishw, Pasco, dan Scalpel.
Tools yang digunakan untuk IT Forensic terbagi dalam dua bagian yaitu
hardware / perangkat keras dan software / perangkat lunak. Software-software
yang digunakan salah satunya adalah software untuk membobol password dengan
pemecah enkripsi.
Hardware
yang digunakan :
- Hardisk atau storage yang
mempunyai kapasitas yang sangat besar.
- RAM yang digunakan antara
1-2GB.
- Hub.switch atau LAN
- Laptop yang digunakan khusus
untuk Forensic Workstation.
Software
yang digunakan harus khusus dan memiliki kemampuan yang memadai untuk melakukan
IT Forensic seperti :
- Write-Blocking tools untuk
memproses bukti-bukti.
- Text search utilities
(dtsearch) berfungsi sebagai alat untuk mencari koleksi dokumen yang
besar.
- Hash utility (MD5sum) berfungsi
untuk menghitung dan memverifikasi 128-bit md5 hash, untuk sidik jari file
digital.
- Forensic Acqusition tools
(encase) digunakan oleh banyak penegak hokum untuk investigasi criminal,
investigasi jaringan, data kepatuhan, dan penemuan elektronik.
- Spy Anytime PC Spy digunakan
untuk memonitoring berbagai aktifitas computer, seperti : seperti: website
logs,keystroke logs, application logs, dan screenshot logs.
·
Mengapa menggunakan IT Forensik
-
Dalam kasus hukum,
teknik komputer forensik sering digunakan untuk menganalisis sistem komputer
milik terdakwa (dalam kasus pidana) atau milik penggugat (dalam kasus perdata).
-
Untuk memulihkan data
jika terjadi kegagalan atau kesalahanhardware atau software.
-
Untuk menganalisa
sebuah sistem komputer setelah terjadi perampokan, misalnya untuk menentukan
bagaimana penyerang memperoleh akses dan apa yang penyerang itu lakukan.
-
Untuk mengumpulkan
bukti untuk melawan seorang karyawan yang ingin diberhentikan oleh organisasi.
-
Untuk mendapatkan
informasi tentang bagaimana sistem komputer bekerja untuk tujuan debugging,
optimasi kinerja, ataureverse-engineering.
Pada tahun 2002 diperkirakan
terdapat sekitar 544 juta orang terkoneksi secara online. Meningkatnya populasi
orang yang terkoneksi dengan internet akan menjadi peluang bagi munculnya
kejahatan komputer dengan beragam variasi kejahatannya. Dalam hal ini terdapat
sejumlah tendensi dari munculnya berbagai gejala kejahatan computer. Elemen
penting dalam penyelesaian masalah keamanan dan kejahatan dunia komputer adalah
penggunaan sains dan teknologi itu sendiri.
Ada 4 Elemen
Forensik, yaitu :
a.
Indentifikasi bukti digital
b.
Penyimpanan bukti digital
c.
Analisa bukti digital
d.
Presentasi bukti digital
Untuk melakukan proses forensic pada sistem komputer
maka dapat digunakan sejumlah tools yang akan membantu investigator dalam
melakukan pekerjaan forensiknya. secara garis besar tools untuk kepentingan
komputer forensik dapat dibedakan secara hardware dan software Baik dari sisi
hardware maupun software, tools untuk komputer forensik diharapkan dapat
memenuhi 5 fungsi, yaitu :
1. untuk kepentingan akuisisi (acquisition)
2. validasi dan diskriminasi (validation and discrimination)
3. ekstraksi (extraction)
4. rekonstruksi (reconstruction)
5. pelaporan(reporting).
1. untuk kepentingan akuisisi (acquisition)
2. validasi dan diskriminasi (validation and discrimination)
3. ekstraksi (extraction)
4. rekonstruksi (reconstruction)
5. pelaporan(reporting).
Salah satu software yang dapat digunakan untuk
kepentingan identifikasi perolehan bukti digital adalah Spy Anytime PC Spy dari
Waresight.Inc. Kemampuan dari aplikasi ini antara lain adalah untuk monitoring
berbagai aktivitas komputer, seperti: website logs, keystroke logs, application
logs, screenshot logs, file/folder logs.
Untuk kepentingan penyimpanan bukti digital, salah
satu teknik yang digunakan adalah Cloning Disk atau Ghosting. Teknik ini adalah
teknik copy data secara bitstream image..Salah satu aplikasi yang dapat
digunakan untuk kepentingan ini adalah NortonGhost 2003 dari Symantec Inc.
Selanjutnya : Forensik 3
Selanjutnya : Forensik 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar