Tulisan ini menjelaskan suatu wacana Cloud Computing di sebuah
Universitas untuk mengatasi masalah penyimpanan data digital maupun
sumber daya yang semakin besar dan kebutuhan bandwidth yang sangat besar di
saat tertentu saja. Cloud computing merupakan salah satu solusi untuk
permasalahan tersebut melalui Virtual Storage, Virtual Server dan Virtual Resources.
Cloud computing merupakan penggabungan pemanfaatan teknologi komputasi dan
pengembangan berbasis internet yang menawarkan fasilitas sharing sumber daya
tanpa perangkat tambahan, biaya yang lebih terjangkau, dan penyimpanan data
yang tidak terbatas.
1. PENDAHULUAN
Suatu perguruan tinggi, terutama yang memiliki
jumlah mahasiswa dan karyawan sangat banyak, teknologi informasi dan komunikasi
sudah menjadi kebutuhan utama bahkan tulang punggung. Pengolahan informasi,
pertukaran informasi dan data yang ditampung juga termasuk jumlah gedung dan
ruang serta kegiatan-kegiatan. Sehingga pengembangan dan
pengelolaannya perlu dipikirkan dan dirancang sebaik mungkin agar sarana
tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif.
Universitas sebagai salah satu perguruan
tinggi, memerlukan beberapa sistem informasi untuk mengolah data-data yang ada,
diantaranya adalah sistem KRS online, mail server dan web portal tiap unit yang
terdapat di dalam Universitas. Data yang diolah dan disimpan pada sistem
tersebut makin lama akan makin bertambah, sehingga memerlukan tempat
penyimpangan (storage) yang besar. Ditambah lagi untuk kebutuhan proses KRS
online, yang dilakukan 3(tiga) kali setahun –awal semester ganjil, genap dan
pendek, tidak sedikit bandwidth yang diperlukan.
Terdapat beberapa solusi yang sudah dilakukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni pembelian bandwidth tambahan untuk
proses KRS dan penambahan kapasitas penyimpanan secara online. Untuk pembelian
bandwidth, biaya yang diperlukan sama dengan biaya untuk bandwidth penggunaan
normal, artinya terdapat selang waktu idle yang cukup lama pada
bandwidth tersebut saat proses KRS-online tidak dilakukan. Di sisi penyimpanan
data untuk webportal maupun mail server, penambahan kapasitas juga
mengakibatkan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan perangkat kerasnya menjadi
bertambah.
Cloud Computing adalah sebuah teknologi yang
dapat membantu menyelesaikan permasalahan keterbatasan bandwidth dan ruang
penyimpanan. Teknologi ini menggabungkan prinsip dasar ekonomi dan peletakan
sumber daya komputasi. Teknologi komputasi ini memiliki beberapa karakteristik,
salah satunya adalah virtualisasi sumber daya komputasi dan penyewaan berbasis
penggunaan.
Tulisan
ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep penerapan teknologi Cloud Computing (Komputasi Awan) dapat
dimanfaatkan di dunia pendidikan, khususnya pada sebuah Universitas.
2. CLOUD COMPUTING (KOMPUTASI AWAN)
Istilah cloud computing adalah hal yang
relative baru dalam dunia komputasi dan mungkin belum begitu familiar bagi
sebagian orang di Indonesia karena belum banyak diterapkan. Cloud computing (komputasi
awan) menggabungkan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan
berbasis internet (awan). Di dalamnya terdapat layanan (service) yang dapat
diakses oleh para penggunanya melalui internet tanpa mengetahui
infrastrukturnya. Penamaan cloud computing sendiri terdiri dari cloud
yang merupakan metafora dari internet. Awan telah digunakan secara
tradisional untuk mewakili internet dalam lingkungan jaringan. Knorr dan Gruman
(2007) berpendapat: "Sebagai metafora untuk Internet, 'awan' adalah
sesuatu yang klise, tetapi ketika dikombinasikan dengan 'Komputasi,' mendapat
makna yang lebih besar". Ilustrasi Cloud Computing ditunjukkan pada
gambar 1.
Gambar 1. Ilustrasi cloud computing
Tujuan awal komputasi awan ini adalah efisiensi
biaya operasional terutama pada bisnis kelas kecil dan menengah. Namun pada
perkembangannya,hampir semua kelas bisnis memanfaatkannya.Dengan komputasi
awan, perusahaan tidak perlumelakukan pengembangan, pembelian, pemeliharaandan
pengamanan perangkat lunak dan keras sertasistem operasi karena sudah dilakukan
secara virtualoleh penyedia layanan tersebut, termasuk proses keterkiniannya.
Sehingga terkadang dapat dianalogikan seperti pelanggan menyewa listrik ke PLN.
Contoh penyedia layanan komputasi awan ini adalah Amazon yang menyewakan
Virtual Server berbasis waktu penggunaan dan Virtual Storage berbasis kapasitas
pakai. Di Indonesia PT Telkom dan IBM juga sudah menyediakan layanan semacam.
Beberapa manfaat dari komputasi awan adalah:
a. Penghematan Biaya
Penggunaan teknologi ini menghemat biaya karena menggunakan
anggaran yang rendah untuk sumber daya dari sebuah organisasi dan juga membantu
dalam menekan biaya operasi yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi dalam
rangka meningkatkan reliability dan kritikan sistem yang dibangun.
b. Peningkatan kapasitas
penyimpanan
Sebuah organisasi yang menggunakan teknologi ini dapat menyimpan
data lebih banyak dibandingkan pada private computer.
c. Mudah diotomatisasi
Seorang developer tidak perlu khawatir terhadap software
agar tetap up-to-date.
d. Fleksibel
Teknologi ini menawarkan lebih banyak fleksibilitas, contohnya
dalam hal virtualisasi, dari metode komputasi sebelumnya dan dengan mudah dapat
berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat berubah.
e. Mobilitas yang lebih
Organisasi yang mempunyai pegawai/pengguna dapat mengakses
informasi dimanapun mereka
berada. Cloud dapat membuat manejemen dan operasional lebih
mudah karena sistem pribadi atau organisasi yang terkoneksi dalam satu cloud
sehingga dapat dengan mudah untuk memonitor dan mengaturnya.
f. Mengubah titik fokus
Sebuah organisasi tidak perlu lagi mengkhawatirkan server yang
harus di-update dan isu komputasi lainnya, sehingga dapat focus pada hal
lain.
Sedangkan konsep-konsep yang berjalan di atas teknologi komputasi
awan ini adalah:
a. Infrastructure as a Service (IaaS): konsep tertua
dimana pengimplementasiannya banyak dilakukan mulai dari penggunaan atau
penyewaan jaringan untuk akses seperti Internet dan layanan Disaster Recovery
Center
b. Platform as a Service (PaaS): konsepnya serupa
dengan IaaS. Namun Platform disini adalah sistem operasi dan infrastruktur
pendukungnya untuk aplikasi dapat dikembangkan dan dieksekusi. Contohnya adalah
layanan dari situs Force.Com dan Microsoft bekerja sama dengan
Azure. Fasilitas yang disediakan meliputi manajemen basisdata,
keamanan, dsb.
c. Software as a Service (SaaS): berada satu tingkat
diatas PaaS dan IaaS, dimana SaaS menawarkan suatu aplikasi bisnis tertentu.
Contoh yang paling mutakhir adalah SalesForce.Com,
Service-Now.Com, Google Apps, dsb.
Gambar 2. KonsepKomputasi Awan
Di samping itu, terdapat beberapa karakteristik
dari komputasi awan adalah:
a. Sumber daya untuk melakukan komputasi secara virtual.
b. Kapasitas dan Skala yang nampak tidak berbatas.
c. Penyewa layanan melakukan konfigurasi dan semacamnya secara
mandiri.
d. Pembiayaan sewa yang tergantung penggunaan.
e. Syarat dan ketentuan yang fleksibel.
f. Memungkinkan penyewa lebih dari satu.
g. Penggunaan sumber daya tergantung kebutuhan.
3. MODEL PEMANFAATAN
KOMPUTASI AWAN
Dari manfaat, konsep dan karakteristik yang
dimiliki komputasi awan, seperti yang udah
dideskripsikan secara singkat di bagian 2, komputasi ini dapat
dimanfaatkan di institusi pendidikan tinggi, contohnya pada sebuah Universitas.
Berikut ini akan dideskripsikan beberapa model pemanfaatan yang dapat
dilakukan, yaitu pada email server, webportal dan KRS-Online.
Untuk mendukung kegiatan dan perkuliahan di
sebuah Universitas, beberapa website digunakan. Website tersebut antara lain:
www.xxx.ac.id sebagai portal utama universitas, klasiber.xxx.ac.id sebagai
portal e-learning, dan beberapa portal unit maupun fakultas/jurusan seperti
penelitian.xxx.ac.id dan informatics.xxx.ac.id.
Portal-portal tersebut, jelas akan mengkonsumsi
banyak ruang penyimpangan, dan peningkatannya sangat signifikan seiring dengan
pertambahan jumlah mahasiswa yang ada, terutama portal elearning yang menyimpan
banyak materi-materi kuliah. Email server yang dibangun oleh Universitas,
tentunya memerlukan ruang penyimpanan yang tidak sedikit untuk menampung
pesan-pesannya. Di samping itu, proses KRS-online oleh semua mahasiswa di
sebuah Universitas membutuhkan bandwidth yang sangat besar, dan itu hanya
terjadi pada awal semester.
Gambar 3. Model Penerapan Komputasi Awan pada
sebuah Universitas
Pada model yang ditunjukkan di gambar 3,
terlihat proses webhosting dari beberapa portal di lingkungan Universitas dapat
dihubungkan dengan fasilitas Virtual Server pada penyedia layanan komputasi
awan dan Mail server dihubungkan pada Virtual Storage. Sedangkan untuk proses
KRS-online, diarahkan pada bandwidth yang disediakan penyeddia layanan
komputasi awan dengan kapasitas tertentu saat diperlukan saja. Dalam
perancangan ini diasumsikan bahwa Universitas menyewa atau melakukan Cloud
Service secara Private.
4. TANTANGAN DAN KENDALA
Penerapan komputasi awan pada sebuah Universitas
tidak berarti tanpa tantangan dan kendala. Berikut adalah beberapa diantaranya
:
a. Masih terdapat kekurangan transparansi, term of service yang
tidak fleksibel, kelemahan proses negosiasi dan audit, sehingga dapat
bermasalah jika terjadi hal-hal yang beresiko dalam
perjalanannya.
b. Keuntungan teknologi ini belum dapat diukur secara tepat,
sehingga prediksi keuntungan jangka panjang sulit dilakukan. Jika terukur, akan
melewati banyak proses perhitungan.
c. Bagaimana mengintegrasikan sistem dan proses yang sudah
berjalan, informasi yang ada, dan
data-data penting dengan layanan komputasi awan, adalah sebuah
pertanyaan klasik yang selalu muncul dalam penerapan teknologi baru.
d. Jika terdapat perubahan pada sistem penyedia layanan, bagaimana
sinkronisasi hasil perubahan terhadap proses yang terdapat pada layanan yang
dipalai oleh konsumen juga perlu
dipikirkan.
e. Kerahasiaan dan Ketersediaan data.
5. DISKUSI DAN KESIMPULAN
Dari pemodelan, tantangan dan kendala komputasi
awan yang sudah dijelaskan di bagian 3 dan 4, ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan dalam proses pengembangan komputasi awan pada sebuah Universitas.
Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan:
a. Tahap pertama dalam pembuatan komputasi awan yang dilakukan
adalah mempelajari mekanisme, ketentuan dan syarat dari penyedia layanan dalam
keberlangsungan Cloud Service,
yaitu layanan seperti sistem operasi, browser, dan telpon. Proses
yang ada pada cloud service
diusahakan adalah bersifat sederhena dan berulang-ulang.
b. Tahap kedua adalah proses pemisahan proses yang bersifat
internal dalam sistem fakultas dan proses yang dapat digunakan oleh umum. Hal ini
untuk menghindari kebocoran data karena masyarakat dapat mengakses internal
system fakultas.
c. Tahap ketiga adalah proses pembangunan komputasi awan yang
diinginkan dengan mengikuti penduan penyedia layanan.
Sebagai
kesimpulan, untuk pemanfaatan komputasi awan yang disediakan oleh beberapa
penyedia layanan, sangat layak diterapkan oleh Universitas sebagai salah satu
perguruan tinggi yang memerlukan banyak sumber daya, sehingga dapat diwujudkan
sebuah mekanisme optimalisasi sumber daya.
PUSTAKA
1.
Hartig, Kevin. (2009). Cloud Computing Journal.
What is cloud computing?: The cloud is a virtualization of resources that maintains
and manages itself. Diakses pada 20 Mei 2010 dari http://cloudcomputing.syscon. com/node/579826
2.
Knorr, E. and G. Gruman. (2007).
InfoWord: What cloud computing really means. Diakses pada 18 Februari 2009 dari
http://www.infoworld.com/article/08/04/07/1
5FE-cloud computingreality_1.html
3.
Nasution, Ahmad Laung. (2010). Cloud Computing
(Komputasi Awan). Diakses pada 17 Mei 2010 dari http://launk.wordpress.
com/2010/01/05/cloud-computingkomputasi- awan/ [4] http://benehal.com/cloud-computingsolution-
di-indonesia.html
4.
http://us.detikinet.com/read/2010/05/06/
150344/1352450/447/cloud-computingberpotensi- besar-di- ndonesia-tapi-harusaman/
5.
Veronica S. Moertini, Pengembangan
Sistem dan Sarana Teknologi Informasi untuk Perguruan Tinggi Indonesia, Rapat
Umum Anggota APTIK, Bandung, 10-12 Maret 2008
7.
http://chip.co.id/articles/corporate/2010/05/14/efi
siensi-dan-masa-depan-dengan-ibm- cloud computing
8.
http://chip.co.id/articles/corporate/2010/04/09/tel
kom-dan-microsoft-luncurkan-layanan-cloudcomputing- bersama
10. http://informationpolicy.iu.edu/resources/articles
/cloud_computing
11. http://cloudscaling.com