Sabtu, 09 November 2013

Kondisi dan Salah Satu Tokoh Penyelamat Terumbu Karang di Indonesia

            Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki pemandangan bahari yang sangat indah dan juga sangat memukau mata. Dari sabang sampai merauke banyak tempat yang bisa dikunjungi untuk dinikmati pemandangan baharinya. Salah satu yang membuat pemandangan laut Indonesia menjadi sangat indah adalah terumbu karang yang berwarna-warni. Ada banyak jenis terumbu karang yang ada di Indonesia. Itu merupakan salah satu daya tarik para wisatawan bahari untuk datang lagi dan lagi.
Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa mm saja per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam. Terdapat ribuan spesies yang hidup di kawasan terumbu karang. Namun hanya sebagian yang menghasilkan kalsium karbonat pembentuk terumbu. Organisme pembentuk terumbu yang terpenting adalah hewan karang.

Diperkirakan, luas terumbu karang di dunia mencapai 284,300 km2. Terumbu karang dan ekosistem lain yang terkait, seperti padang lamun, rumput laut dan mangove adalah ekosistem laut terkaya di dunia. Indonesia mempunyai sekitar 18% terumbu karang dunia, dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis Moluska, dan 1500 jenis udang-udangan). Terumbu karang di Indonesia memberikan keuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun. Nilai keseluruhan pelayanan dan sumber dayanya sendiri diperkirakan mencapai setidaknya US$ 61,9 milyar/tahun.
Karang adalah bentukan hewan kecil yang hidup dalam semacam cawan yang terbentuk dari kalsium karbonat (lihat gambar) yang biasa disebut polip karang. Jutaan polip-polip ini membentuk struktur dasar dari terumbu karang. Hewan karang hidup bersimbiosa dengan alga bersel satu yang disebut zooxanthellae. Zooxanthellae merupakan jenis alga dinoflagelata berwana coklat dan kuning, yang dinyatakan sebagai Symbiodinium microadriaticum. Alga ini juga hidup bersimbiosis dengan hewan-hewan lain di terumbu karang, seperti, kima raksasa (Tridacna spp), anemon laut dan coelentrata lainnya.
Hewan karang mempunyai tentakel (tangan-tangan) untuk menangkap plankton sebagai sumber makanannya, Namun, sumber nutrisi utama hewan karang sebenarnya berasal dari proses fotosintesa zooxanthellae (hampir 98%). Selain itu, zooxanthellae memberi warna pada hewan karang yang sebenarnya hampir transparan. Sebagai timbal balik, karang menyediakan tempat tinggal dan berlindung bagi sang alga.
Karang adalah bentukan hewan kecil yang hidup dalam semacam cawan yang terbentuk dari kalsium karbonat (lihat gambar) yang biasa disebut polip karang. Jutaan polip-polip ini membentuk struktur dasar dari terumbu karang.
Hewan karang hidup bersimbiosa dengan alga bersel satu yang disebut zooxanthellae. Zooxanthellae merupakan jenis alga dinoflagelata berwana coklat dan kuning, yang dinyatakan sebagai Symbiodinium microadriaticum. Alga ini juga hidup bersimbiosis dengan hewan-hewan lain di terumbu karang, seperti, kima raksasa (Tridacna spp), anemon laut dan coelentrata lainnya.
Hewan karang mempunyai tentakel (tangan-tangan) untuk menangkap plankton sebagai sumber makanannya, Namun, sumber nutrisi utama hewan karang sebenarnya berasal dari proses fotosintesa zooxanthellae (hampir 98%). Selain itu, zooxanthellae memberi warna pada hewan karang yang sebenarnya hampir transparan. Sebagai timbal balik, karang menyediakan tempat tinggal dan berlindung bagi sang alga.
Kondisi favorit untuk pertumbuhan optimal terumbu karang
Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut dengan suhu 21° – 29° C. Masih dapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran suhu tersebut, tetapi pertumbuhannya akan sangat lambat. Karena itulah terumbu karang banyak ditemukan di perairan tropis seperti Indonesia dan juga di daerah sub tropis yang dilewari aliran arus hangat dari daerah tropis seperti Florida, Amerika Serikat dan bagian selatan Jepang.
Karang membutuhkan perairan dangkal dan bersih yang dapat ditembus cahaya matahari yang digunakan oleh zooxanthellae untuk berfotosintesis. Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada kedalaman 18 – 29 m sangat lambat tetapi masih ditemukan hingga kedalaman iebih dari 90 m.
Karang memerlukan salinitas yang tinggi untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mulut sungai atau pantai atau sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang membutuhkan perairan yang kadar garamnya sesuai untuk hidup.
Penyebaran Terumbu Karang
Sebagian besar terumbu karang dunia (55%) terdapat Indonesia, Pilipina, Australia Utara dan Kepulauan Pasifik, 30% di Lautan Hindia dan Laut Merah. 14% di Karibia dan 1% di Atlantik Utara.
Terumbu karang Indonesia yang mencapai 60.000 km2 luasnya, sebagian besar berada di Indonesia bagian tengah, Sulawesi, Bali dan Lombok, Irian Jaya, Pulau Jawa, Kepulauan Riau dan pantai Barat Sumatera.
Fungsi Terumbu karang
1.      Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita
2.      Pelindung ekosistem pantai. Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya
3.      Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi
4.      Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitia
Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahui ‘misteri’ laut tersebut.
5.      Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup di laut. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir untuk lautan. Karenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul di sini untuk mencari makan, memijah, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi manusia, ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang
6.      Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah seperti kima raksasa dan penyu laut.
7.      Sumber obat-obatan
Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai manusia.
8.      Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan magrove
9.      Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 – 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
10.  Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertamba. Selain itu objek wisata terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun.
11.  Mempunyai nilai spiritual
Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang sangat penting, Laut yang terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.
12.  Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.


Penyebab Rusaknya Terumbu Karang
1. Terumbu karang yang sangat indah membuat banyak penyelam tergoda untuk melihatnya, namun ternyata, tidak sedikit dari mereka yang tega membawa pulang biota laut tersebut.
2. Membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut.
3.  Penggunaan pupuk dan pestisida buatan pada lahan pertanian juga merusak terumbu karang di lautan. Walaupun jarak lahan pertanian dengan bibir pantai sangat jauh, residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhirnya akan terbuang ke laut melalui air hujan yang jatuh di lahan pertanian.
4. Buangan jangkar yang dilakukan oleh awak-awak kapal pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya. 
5. Penambangan pasir atau bebatuan di laut dan pembangunan pemukiman di pesisir juga merusak terumbu karang. Limbah dan polusi dari pemukiman penduduk secara tidak langsung dapat menghancurkan terumbu karang.
6. Menangkap ikan di laut dengan menggunakan bom dan racun sianida sangat mematikan terumbu karang. 
Kondisi terumbu karang
Namun sayangnya laporan Reef at Risk (2002) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan status terumbu karang yang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50%. Lebih lanjut, hasil survey P2O LIPI (2006) menyebutkan bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat baik.
Ancaman utama yang tercatat adalah: pembangunan daerah pesisir, polusi laut, sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing (penangkapan ikan berlebih), destruktif fishing (penangkapan ikan dengan cara merusak), dan pemutihan karang ( coral bleaching ).
Upaya Pelestarian dan Rehabilitasi Terumbu Karang
Banyak upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dalam melestarian maupun merehabilitasi terumbu karang. Di bawah ini tercantum beberapa di antaranya saja.

1.      Pembentukan taman nasional laut sebagai kawasan konservasi, untuk mengatur pemanfaatan sumberdaya alam yang ada. Contohnya Taman Nasional Laut Bunaken, Taman Nasional Laut Wakatobi, dan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.
2.      Penetapan DPL (Daerah Perlindungan Laut) / APL (Area Perlindungan Laut) / KPL (Kawasan Perlindungan Laut) untuk melindungi sumberdaya perikanan beserta ekosistemnya dari ancaman kerusakan. DPL/APL/KPL ini sebaiknya berbasis masyarakat sehingga masyarakat dapat ikut memantau dan mengelolanya.
3.      Upaya rehabilitasi terumbu karang melalui perlindungan area terumbu karang yang rusak untuk upaya pemulihan. Suatu area terumbu karang yang mengalami kerusakan namun masih berpotensi untuk dipulihkan, maka dilakukan upaya perlindungan area tersebut dengan menutup area itu sementara dari aktivitas perikanan, untuk membiarkannya pulih kembali.
4.      Upaya rehabilitasi terumbu karang melalui transplantasi karang. Transplantasi karang ialah sebuah upaya perbanyakan karang dengan menggunakan kemampuan regenerasi karang secara aseksual. Namun demikian belum diketahui seberapa efektif upaya ini karena kegiatan transplantasi karang masih terbatas dilakukan pada jenis-jenis karang tertentu saja dan tingkat keberhasilannya masih sangat tergantung dari lingkungan perairan di sekitarnya (masih sangat bergantung pada alam)
5.      Upaya rehabilitasi terumbu karang melalui penyediaan substrat keras untuk tempat menempel larva karang. Upaya ini terdiri dari peletakan substrat keras dari bahan kapur ke dasar laut dan membiarkan larva karang menempel dan hidup serta berkembang. Selain itu ada juga yang memfasilitasi pembentukan zat kapur dari reaksi kimia melalui pemberian listrik di perairan laut, sehingga terbentuk substrat keras sebagai tempat larva karang untuk menempel.
6.      Kegiatan pendidikan, pelatihan, kampanye, maupun penyadaran kepada berbagai pihak tentang pentingnya melestarikan ekosistem pesisir, juga menjadi bagian dari upaya pelestarian terumbu karang Selain yang telah disebutkan di atas, masih banyak upaya pelestarian dan rehabilitasi terumbu karang yang telah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.
Tokoh Penyelamat Terumbu Karang di Indonesia
Pria kelahiran 1952 ini mempunyai nama asli Mahyiddin, namun lidah orang-orang Eropa konon sulit menghafalkan namanya sehingga sampai sekarang beliau dipanggil dengan nama Pak Dodent. Nama Dodent tidak asing lagi ditelinga warga Sabang, karena beliau telah berjasa terhadap generasi masyarakat Sabang.
Pak Dodent telah yatim piatu pada usia 9 tahun. Manis pahitnya kehidupan ini beliau telah merasakannya. Singkat cerita, pada masa usia remaja beliau diadopsi oleh keluarga keturunan asing yang singgah ke Pulau Weh Sabang dengan menetap tinggal di Pulau Rubiah. Bersama dengan keluarga baru beliau diajarkan cara menyelam (diving), mekanik servis mesin, diajarkan bahasa inggris dan cara bagaimana merawat terumbu karang.
Dengan pengalaman yang didapatkan beliau merantau dan turut berlayar hingga ke negeri-negeri jiran, bahkan hingga benua Australia dan Amerika.
Tahun 1985, dengan pengalaman dan bekal uang seadanya, beliau membeli kamera untuk foto dibawah air dan perlengkapan selam bekas di Singapura yang akan dibawa pulang ke Indonesia.
Sampai di Pulau Weh, beliau melakukan survei lokasi-lokasi yang bagus untuk penyelaman dengan menggunakan kamera dan perlengkapan yang beliau beli. Setelah foto-foto dicetak, beliau menjajakannya pada Pemerintah Daerah untuk membangun pariwisata di Sabang. Namun, gayung belum bersambut.
Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat beliau ke Jakarta untuk mengambil sertifikasi selam. Setelah mendapat lisensi selam, beliau kembali pulang ketanah kelahiran. Mengingat ketekunan beliau menghubungi kawan-kawan sesama penyelam di Jakarta. Ditambah bekal peralatan bekas dari klub penyelam di Jakarta, beliau mencoba lagi membangun wisata selam di Sabang. Ternyata, beliau mendapat sambutan yang baik dari turis mancanegara.
Usaha tanpa pamrih kemudian beliau mengajak warga desa Iboih untuk membuat makanan dan menyediakan sebagian rumahnya sebagai tempat para tamu penyelam menginap. Sampai-sampai beliau dijuluki oleh warga sebagai “Kafir Berkain Sarung (Kafirun)”. Masyarakat mengganggap orang asing yang datang ke daerahnya adalah kafir. Karena Pak Dodent berteman dengan orang asing maka beliau dijuluki nama tersebut.
Karena visi dan misi beliau ingin mempromosikan Sabang dalam dunia wisata bahari, beliau kemudian mendirikan sebuah pusat penyelaman untuk memberikan pendidikan kelautan dan pelatihan selam. Rubiah Tirta Divers didirikan pada tahun 1989 dan merupakan wadah/tempat pertama sekali yang ada di Aceh, dan digunakan temapat berkumpulnya para penyelam seluruh dunia yang singgah guna menikmati keindahan panorama bawah laut yang ada di Pulau Weh-Sabang.
Selain itu juga, beliau juga mendirikan sebuah lembaga dan yayasan dengan nama Aceh Coral Conservation dan Coral Oasis. Dengan kedua lembaga ini beliau mengajak generasi muda-mudi untuk menjaga dan merawat ekosistem terumbu karang. Beliau memberikan pendidikan tentang kelautan tanpa pamrih.
Semua itu adalah bagian dari cita-citanya, agar orang Indonesia mampu menguasai dunia lautnya sendiri. Jangan kalah dengan orang asing. Apalagi, 85% wilayah Indonesia terdiri dari lautan.
Beliau percaya, bangsa yang menguasai laut akan menjadi bangsa yang menguasai dunia. Dengan menguasai laut, berarti kita juga memahami pentingnya usaha pelestarian semua yang ada di dalamnya dari kepunahan.
Sekarang beliau telah tiada, sudah 2 tahun Sabang kehilangan seorang pahlawan penyelamat karang. Semua cerita tentang beliau menjadi kenangan yang tidak habisnya sampai ke anak cucu.
Nah rekan-rekan pembaca sekalian, sudah saatnya kita harus bangun dari tidur dan harus belajar banyak agar seperti Pak Dodent.

Sumber Bacaan:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar